Pada jaman sekarang ini, siapa sih yang ngga kenal influencer A? Siapa sih yang ngga kenal youtuber B yang konten – kontennya memotivasi kita buat meraih mimpi, bekerja keras bahkan sampai memotivasi kita keluar negeri? Tentunya beberapa dari kita sudah tau mereka, tapi tau ngga sih kita tentang para cerita – cerita pada jaman Nabi atau para manusia jaman dahulu?
Ada salah satu wanita di jaman Nabi yang sangat unik, mungkin kalau jaman sekarang kita bisa memanggilnya wanita tomboy nan berani. Ternyata ada loh wanita seperti itu di jaman Nabi. Siapa itu?
Beliau adalah Nusaibah binti Ka’ab , karakter beliau adalah pemberani dan sedikit tomboy. Jadi di jaman dahulu itu dari beberapa istri Rosulullah , sudah memperlihatkan kepad akita warna – warna atau karakter – karakter wanita di dunia ini, ga semuanya lembut tapi ada juga yang pemberani. Jadi kita bisa memilih dan bisa tau karakter mana yang mirip dengan karakter kita, sehingga kita bisa memilih dari pintu surga mana kita akan masuk. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berjuang, karena setiap kita mempunyai perannya masing – masing, setiap kita mempunyai peran masing – masing untuk bisa masuk surgaNya Allah. Nusaibah seorang wanita yang semacam tangguh tomboy, karena dia selalu ikut ke medan perang, membantu menyiapkan senjata, konsumsi, atau merawat orang yang sakit dll. Nusaibah memilih menghibahkan dirinya untuk hadir di setiap medan perang. Pada suatu ketika ada di sebuah perang dan pada saat itu Rosulullah di serang banyak musuh dan beliau cuma sendiri melawannya. Kemudian Nusaibah melihat itu dan ia langsung lari ke arah Rosulullah untuk menolong Rosulullah dan mengorbankan dirinya menjadi tameng. Karena itu badannya terluka dengan 12 luka dan paling parahnya adalah luka yang ada dileher. Oleh karenanya, Rosulullah kemudian berdoa kepada Allah Agar Nusaibah di masukkan ke dalam surga beserta keluarganya. Dengan melihat track record beliau, kita bisa pastikan bahwa beliau bukan orang yang manja dan mageran, apalagi orang yang suka mengeluh..
Another wanita hebat lainnya adalah Ibunda Imam Syafi’i yaitu Fathimah binti Ubaidillah
Diawali dari kisah bagaimana Ibunda Imam Syafi’i bertemu dengan suaminya, dahulu ada seorang lelaki yang memakan buah delima atau apel yang ditemukan di sungai. Kemudian lelaki itu mencari dan menyusuri sebuah sungai untuk menemukan siapa yang mempunyai pohon dari buah itu, kemudian ketemulah pemilik pohon itu. Lalu, Setelah bertemu dengan bapak Si empunya pohon tersebut, bapak tersebut memberi syarat untuk bekerja di rumahnya selama 1 bulan. Setelah berjalan selama 1 bulan, ternyata tidak cukup untuk menerima permintaan maafnya, maka dia diperintahkan untuk menikah dengan putrinya tetapi bapaknya mengatakan bahwa anaknya itu buta, tuli, bisu dan cacat. Tanpa berpikir panjang, lelaki tersebut mengiyakan tawaran bapak tersebut. Setelah menikah, betapa kagetnya beliau melihat istrinya begitu cantik sekali bak bidadari dan tidak cacat sama sekali seperti yang dikatakan oleh bapaknya. Ternyata maksud dari tuli, bisu, buta dan cacat tersebut adalah…tuli dari mendengar hal – hal yang tidak baik, bisu dari perkataan yang tidak baik, buta dari penglihatan yang tidak baik dan cacat dari tempat – tempat yang tidak baik. Masya Allah, dari cerita bagaimana mereka bertemu saja sudah terlihat bagaimana mulianya hidup mereka.
Kemudian setelah menikah, lahirlah Imam Syafi’i, pada saat umur setahun beliau ditinggal ayahnya dan menjadi yatim dan Ia tinggal di Gaza, Palestina. Setelah Imam Syafi’i sudah agak besar, ibunya pergi bersama Imam Syafi’i menuju Mekkah, jalan kaki menuju sana dan alasannya adalah agar anaknya mendapat pendidikan yang terbaik karena pada saat itu Gaza sudah tidak kondusif. Dia butuh guru – guru atau ulama – ulama untuk merubah anaknya menjadi anak yang hebat, agar bisa memaksimalkan potensinya dan mencari guru – guru dan sekolah yang baik. Tetapi karena mereka miskin dan tidak bisa membayar sekolah kemudian akhirnya yang dilakukan adalah untuk menyuruh Imam Syafi’i duduk diluar kelas untuk mengikuti pelajaran dan mencatat. Karena saking pinternya Imam Syafi’i dan ternyata Imam Syafi’i diminta untuk menggantikan Syekhnya, beliau menyuruh Imam Syafi’i untuk mengajar disitu.
Maka sekolahkan atau carilah guru – guru yang mempunyai interaksi yang baik dengan Allah yang mampu mengantar anak kita ke arah yang baik, contohnya Muhammad Al Fatih. Imam Syafi’i, yang mana dalam waktu 7 tahun bisa memahami dan hapal Al Aqur’an, maka dari itu waktu 10 tahun udah hapal hadist 30.000 hadits. Kemudian, dalam umur 15 tahun mendapat akreditasi untuk mengeluarkan fatwa dan hukum – hukum di Islam.
Kenapa ya ilmuwan dulu kok keren, sekarang engga ya? Karena ada loncatan batasan itu. Karena kita ga paham berlomba dengan waktu atau berjalan dengan waktu dan berburu dengan waktu seolah – olah takut banget waktunya keburu habis. Contoh saat main game itu harus scepet – cepetnya biar waktunya ga time out, itupun udah tau waktunya, nah kalu kita ini kan belum tau ya waktunya kapan. bukan berlomba dengan orang lain tetapi berlomba dengan dirinya sendiri.
Dahulu juga ada cerita tentang, ada gadis yang tidak mau mencampurkan susu jualannya dengan air putih karena itu termasuk tidak jujur. Kemudian gadis itu dinikahi oleh Asyim dan lahirlah Laila dan kemudian lahirlah Umar bin Abdul Aziz, dia adalah seorang khalifah yang mampu membuat wilayah itu tidak ada kemiskinan, kedzoliman, penderitaan dan sampai – sampai tidak ada yang mau menerima baitul mal karena saking makmurnya, dan Umar Abdul Aziz tidak merubah itu semua dengan waktu yang lama, beliau hanya merubah itu 2 tahun 4 bulan saja.
Pada saat menjadi Khalifah, Umar menolak itu semua dan memilih untuk tinggal dirumah gubuk yang lebih parah daripada rakyatnya, Ia khawatir kalau rakyatnya ga bisa makan enak. Dan beliau takut kalau beliau tidak bisa menjawab pertanyaan Allah. Di sangat mendertia hidupnya, dan sangat sederhana.
Kenapa ya? iman mereka keren? padahal zamannya mereka udah banyak yang murtad, munafik dll
setiap masa itu ada plus minusnya, kalau misalnya di jaman Rosulullah kita sering mikir, kenapa sih orang – orang dulu lebih kuat oh mungkin kita bisa melihat Rosulullah. Tapi ada yang lebih hebat yaitu orang di jaman sekarang yang ngga ketemu Rasulullah tetapi mengikutii dan menyayangi Rosulullah seolah – olah pernah melihat beliau.